Sunday, April 5, 2015

COMING SOON TOMORROW !


BIASAKAN BUDAYA TEPAT WAKTU


Nih ada tontonan keren dari Eureka TV ITS 

#INDONESIAONTIME

3 Penyebab jam karet di Indonesia


1.      Orang suka menunda
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang Indonesia yang sering menunda untuk melakukan sesuatu. Dan apabila kita menunda sesuatu dengan orang lain dapat mempengaruhi  waktu orang tersebut, sehingga dapat berdampak luas bagi semua orang. 

2.      Orang menganggap jam karet menjadi budaya
Masyarakat banyak yang menganggap bahwa penundaan waktu merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan sehingga itu berubah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.

3.      Kebiasaan memaklumi keadaan
“ mengapa kamu telat?” “macet pak di jalan”

Kita sering menghadapi hal-hal seperti ini dalam kehidupan kita, yang mana kita akan memaklumi keadaan tersebut, tapi apabila kebiasaan memaklumi ini diteruskan akan membentuk identitas yang tidak tegas bagi seseorang dan menjadi orang yang tidak disiplin.

Sekarang udah gak zaman lagi ngaret !
so be on time #INDONESIAONTIME

Thursday, April 2, 2015

Asal Mula Jam Karet


Jam karet merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga kita dan sudah membudaya di Negara Indonesia. Jam karet sendiri merupakan konsep dari elastisitas waktu atau penguluran waktu. Tetapi apakah kalian tahu asal mula jam karet sendiri? Istilah jam karet muncul dari perilaku pengusaha Indonezia zaman penjajahan Belanda. Kala itu pemerintah Hindia Belanda menetapkan waktu tertentu untuk bertemu dengan para pengusaha ini karena mereka sudah mengenal jam saku. Harapannya, mereka datang tepat waktu. Namun apa daya mereka sering datang jauh melewati waktu yang ditentukan. Pasalnya jam saku yang dimiliki pengusaha karet itu hanya dijadikan pajangan karena mereka tidak tahu cara membacanya.


Walaupun asal mula jam karet yan'g beredar di masyarakat seperti halnya yang tertera di atas, akan tetapi menurut Dr. Dendy Sugono Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, menurutnya kata “karet” diambil karena sifat elastisnya untuk menggambarkan ketidaktepatan waktu. “yang saya amati, meski tidak tercatat asal- usulnya istilah ini muncul di Indonesia. Bahkan istilah ini diterjemahkan orang asing ke dalam bahasa Inggris menjadi rubber time,” lanjutnya. Ini bisa terjadi karena tingkat kesantaian yang cukup tinggi di Indonesia.

Stop Being Rubber, Start Being Faster

Follow Akun-akun Indonesia On Time Campaign

Twitter : @indonesiaontime
Instagram : @indonesiaontime