Wednesday, April 15, 2015
Monday, April 13, 2015
Sunday, April 12, 2015
Wednesday, April 8, 2015
Monday, April 6, 2015
Sunday, April 5, 2015
3 Penyebab jam karet di Indonesia
1. Orang suka menunda
Tidak bisa dipungkiri
bahwa banyak orang Indonesia yang sering menunda untuk melakukan sesuatu. Dan
apabila kita menunda sesuatu dengan orang lain dapat mempengaruhi waktu orang tersebut, sehingga dapat
berdampak luas bagi semua orang.
2. Orang menganggap jam karet menjadi
budaya
Masyarakat banyak yang
menganggap bahwa penundaan waktu merupakan hal yang lumrah untuk dilakukan
sehingga itu berubah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.
3. Kebiasaan memaklumi keadaan
“ mengapa kamu telat?”
“macet pak di jalan”
Kita sering menghadapi hal-hal seperti
ini dalam kehidupan kita, yang mana kita akan memaklumi keadaan tersebut, tapi
apabila kebiasaan memaklumi ini diteruskan akan membentuk identitas yang tidak
tegas bagi seseorang dan menjadi orang yang tidak disiplin.
Sekarang udah gak zaman lagi ngaret !
so be on time #INDONESIAONTIME
Thursday, April 2, 2015
Asal Mula Jam Karet
Jam karet merupakan hal yang tidak asing
lagi di telinga kita dan sudah membudaya di Negara Indonesia. Jam karet sendiri
merupakan konsep dari elastisitas waktu atau penguluran waktu. Tetapi apakah
kalian tahu asal mula jam karet sendiri? Istilah jam karet muncul dari perilaku
pengusaha Indonezia zaman penjajahan Belanda. Kala itu pemerintah Hindia
Belanda menetapkan waktu tertentu untuk bertemu dengan para pengusaha ini
karena mereka sudah mengenal jam saku. Harapannya, mereka datang tepat waktu.
Namun apa daya mereka sering datang jauh melewati waktu yang ditentukan.
Pasalnya jam saku yang dimiliki pengusaha karet itu hanya dijadikan pajangan
karena mereka tidak tahu cara membacanya.
Walaupun asal mula jam karet yan'g
beredar di masyarakat seperti halnya yang tertera di atas, akan tetapi menurut
Dr. Dendy Sugono Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional hal
tersebut tidak terbukti kebenarannya, menurutnya kata “karet” diambil karena
sifat elastisnya untuk menggambarkan ketidaktepatan waktu. “yang saya amati,
meski tidak tercatat asal- usulnya istilah ini muncul di Indonesia. Bahkan
istilah ini diterjemahkan orang asing ke dalam bahasa Inggris menjadi rubber
time,” lanjutnya. Ini bisa terjadi karena tingkat kesantaian yang cukup tinggi
di Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)